Jalan - Jalan ke Monas dan Istiqlal serta Sejarah Kedua tempat tersebut

Masih di Jakarta kali ini saya sedang berada di Monas, karena icon Jakarta itukan monas ya jadi kalau ke Jakarta tapi belum pernah pergi ke tempat yang satu ini dia masih belum bisa di katakana udah sampai kerjakarta. Nah, maka dari itu mumpung masih di Jakarta saya sempatkan untuk datang ke Landmark nya kota Jakarta yaitu Monas.


Ini Maulana, di Panggil maul. Maul ini asalnya dari Lampung dengan nasib yang sama seperti saya ke Jakarta karena Magang dan satu lokasi juga, sukurnya dia mau di ajak jalann – jalan termasuk ke monas ini, jadi saya gak sendiri deh.


Suasana Monas saat ini cukup ramai ya, ntah dari mana – mana lahh orang nih hehehe…


Monas ini di bangun pada tahun 1961 lebih tepatnya 17 Agustus 1961 oleh presiden pertama Indonesia yaitu bapak soekarno yang kebetulan beliau adalah seorang insinyur.  Bersamaan dengan itu pula presiden juga membangun sebuah masjid yang kita kenal dengan nama masjid istiqlal, namun untuk penyelesaianya karena dana pemerintah waktu itu masih terbatas, seokarno lebih mengutamakan untuk menyelesaikan Monas ini di bandingkan Masjid Istiqlal, dengan alasan, istiqlal akan tetap bisa di lanjutkan pembangunanya oleh ummad islam, sedangkan monas ini dia takut setelah kepemimpinanya jika tidak di selesaikan maka tidak ada yang mau melanjutkanya… begitu kurang lebih kisahnya…


Nanti kita sekalian ke Istiqlal biar nyambung jalan – jalan kali ini dengan sejarah pembangunanya…


Jadi temen saya ini  ceritanya di kampung dia di lampung banyak banget keturunan PKI katanya, kebiasaan keturunan PKI itu dia kalau mengadakan acara kenegaraan antusias banget, namun untuk kegiatan agama seperti mengadakan pengajian dan ceramah gitu sangat kurang katanya… terus di certain juga tuh sebenarnya PKI ini cuman sekedar membantu negara melalui pasukan cakra birawa, namun di kambing hitamin untuk kepentingan penguasa lainya pokoknya ribet dah, memang menurut saya kalau dunia politik itu cukup ribet, dari sejak jaman dulu juga pergantian kekuasaan itu selalu ada aja kejadian mulai dari biasa hingga menelan korban jiwa yang banyak.


Untuk cerita PKI tadi, masalah bener atau enggak nya saya kurang tahu, itu hanya berdasarkan cerita dari temen saya ini… kalau kalian penasaran sama cerita yang di sampaikan bisa langsung tanyakan aja ke orangnya di Instagram linknya ada di deskripsi.


Si Maul ini orangnya suka sejarah, gak cuman sejarah kemerdekaan beliau juga faham tentang sejarah dunia dan terutama perjalanan islam mulai dari jaman rasulullah, berganti ke khulafa urrasyidin, umayyah, abbasiah, dan yang terakhir ialah turki Usmani hingga sekarang dan kenapa Palestina dan Israel saling serang… pokonya dia tau semua dah… itu claim belau, benar tidaknya saya tidak tahu tapi syukurlah kalau itu benar.


Wahh rencananya mau masuk ke dalam monas, tapi ternyata monasnya tutup jam 3, sedangkan kita datang ke sini jam 3 kurang beberapa menit gitu… sayang banget sih, jadi saya videoin cuman bagian luarnya aja ya gak bisa masuk ke dalam, ya udah lah enggak papa, lain kali ke sini lagi.


Saya Pengen coba naik mobil itu sih, tapi bentar lagi tutup… naik mobil itu bayar apa gratis ya?, saya kurang tau, kalau teman – teman tau boleh komen dong, naik mobil itu bayar atau enggak dan kalau bayar, bayar berapa?


Benar saja, gak berapa lama mobil petugas monas udah mulai memperingati kepada para pengunjung bahwa monas sebentar lagi tutup, baru tau ternyata monas gak sampai malem bukanya ya cuman sampai jam 3 doang.


Biar gak kempunan kata orang Pontianak itu, jadi kita sempetin buat foto – foto juga hehe…


Dari Monas kita langsung berpindah ke Istiqlal, kebetulan baru selesai adzhan ashar juga sekalian mau sholat, habis itu kita liat – liat Masjid Istiqlalnya  seperti apa. Sebenarnya saya udah sering sih ke istiqlal cuman baru sempet bikin videonya sekarang buat dokumentasi aja, jadi pas di tanya nanti, di Jakarta udah kemana aja, saya tinggal nunjukin videonya deh.


Oh ya masjid istiqlal ini berhadapan langsung dengan gereja katedral sebagai lambang toleransi antar ummad berapa baik itu di Jakarta maupun di Indonesia secara umumnya. Jadi agak aneh sih kalau ada sebagaian orang Indonesia yang mengatakan bahwa Indonesia itu negara penindas minoritas dan sebagainya, kayaknya orang itu baru keluar dari goa sih… yahh pokoknya Indonesia adalah negara mayoritas islam dengan menjunjung tinggi toleransi antar ummad beragama.


Masjid istiqlal ini tidak hanya di datangi oleh jema’ah lokal tapi juga jema’ah luar negeri. Kalau kalian pengen ketemu dengan orang luar negeri gak perlu jauh – jauh ke bali sih di istiqlal aja kalau beruntung bisa ketemu kaya saya ini. Jika di liat sih emak – emak ini berasal dari tuki deh… soalnya turki kan negara pertemuan dua benua jadi di sana kalian bakalan banyak menemukan orang – orang yang campuran antara asia dan eropa kaya emak ini.


Masjid istiqlal ini adalah masjid terbesar di Indonesia dengan total luas yaitu 9.5 hektar, di arsitekturi oleh seorang nonislam yang Bernama Frederich Silaban, kelahiran Sumatera Utara, makna dari arsitektur yang di gunakan terbagi ke dalam dua bagian atau menggambarkan hubungan dualisme antara langit dan bumi, manusia dan tuhan. Proses pembangunan Masjid Istiqlal ini sendiri ialah selama 17 tahun, kenapa selama itu? Seperti yang saya jelaskan di awal, pembangunanya Bersamaan dengan monas, karena dana yang terbatas dan presiden waktu itu mengutamakan pembangunan Monumen Nasional, barulah setelah itu setelah dananya ada di lanjutkanlah pembangunan Masjid Istiqlal ini.


Dan dari yang saya baca di inernet, bentuk arsitekur masjid yang berongga seperti ini supaya sirkulasi udara lebih lancar dan meminimalisir penggunaan penghawaan buatan, hal itu bisa di buktikan sendiri Ketika saya masuk kedalam masjid, suasananya terkesan lebih adem walaupun tidak ada pendingin buatan seperti AC, yang ada hanya kipas angin namun itupun jarang di hidupin semuanya tergantung volume orang yang datang.


Masjid istiqlal yang bagus ini sayangnya tidak di barengi dengan saluran drainase yang bagus yaitu parit, karena jujur saja kalau kalian datang pas panas – panas atau malam hari Ketika air menguap, maka kalian akan mencium bau yang ehmm… lumayan tidak sedap, mungkin itu karena air yang kebanyakan di daerah Jakarta untuk area paritnya sudah tidak bagus lagi lah ya, kita sudah tau itu… yaitu sih kekurangannya… kalau yang lain seperti tempat wudhu dan toilet lumayan bersih, kecuali toilet yang ada di halaman bukan yang di masjid tapi yang di sediakan di taman itu kayaknya kurang perawatan juga sih, kadang ada kotoran yang belum di siram, bau pesing dan sebagainya… sangat di sayangkan… ya beginilah kelakuan masyarat kita gengs, masih banyak yang belum sadar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan fasilitas umum.


Pada bagian Lantai dua terdapat bukaan semacam taman atap gitu yang biasanya dijadikan tempat olahraga, salah satunya silat… keren banget sih, jadi masjid itu tidak hanya sebagai tempat ibadah namunya juga sebagai tempat yang berguna oleh masyarakat. Di zaman rasulullah dulu juga para sahabat banyak menghabiskan waktunya di masjid, dan rasulullah menjadikan masjid juga sebagai pusat dari pemerintahanya, tempat beliau bermusyawarah, mengambil keputusan, mengajarkan para sahabat dan lain – lain. Jadi menurut saya bagus kaya gini sih, masjidnya gak sepi, yang penting pas jadwal nya sholat ya sholat jangan malah kemana – mana itu baru aneh.


Namun yang saya sayangkan dari masjid istiqlal, gak cuman masjid istiqlal aja sih tapi masjid – masjid di luar sana itu, kenapa harus ada urinoir? (buat kalian yang gak tau urinoir itu apa? Jadi urinoir itu semacam closet untuk kencing berdiri bagi pria) padahal itu secara fiqih ya kurang bagus, sebab Ketika kita kencing berdiri maka sisa air kencing tadi tidak sepenuhnya keluar atau tuntas, masih ada rembesanya, dan biasanya keluar Ketika kita dalam posisi duduk atau Ketika posisi tahiyat saat sholat. Itu yang sangat di sayangkan sih menurut saya.